Mitos dan fakta seputar imunisasi anak memang seringkali menjadi topik yang menimbulkan perdebatan di masyarakat. Banyak orangtua yang masih terpengaruh oleh mitos-mitos seputar imunisasi anak, padahal penting untuk mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya. Imunisasi anak merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan si kecil dari berbagai penyakit yang berbahaya.
Salah satu mitos seputar imunisasi anak adalah bahwa imunisasi dapat menyebabkan autisme. Namun, menurut Dr. Tjandra Yoga Aditama, Ketua Komite Nasional Imunisasi (KOMNAS IMUNISASI), “Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa imunisasi dapat menyebabkan autisme. Imunisasi justru telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti polio, campak, dan lain sebagainya.”
Fakta sebenarnya adalah imunisasi anak dapat memberikan perlindungan yang penting bagi kesehatan mereka. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi anak telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak.
Selain itu, ada mitos bahwa imunisasi anak tidak perlu dilakukan karena anak sudah memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Namun, menurut Prof. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ph.D., “Daya tahan tubuh anak belum sepenuhnya matang sehingga perlu dukungan dari imunisasi untuk melindungi mereka dari penyakit-penyakit yang berbahaya.”
Jadi, penting bagi orangtua untuk memahami mitos dan fakta seputar imunisasi anak. Konsultasikan dengan dokter anak atau petugas kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memastikan bahwa si kecil mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal yang dianjurkan. Kesehatan anak adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan, dan imunisasi adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan mereka.